750 research outputs found

    MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PEMUDA PRODUKTIF (KPP) MELALUI PENDAMPINGAN DALAM PENGELOLAAN USAHA KECIL: Studi Kasus di PKBM Nurul Hikmah Kabupaten Garut

    Get PDF
    Penelitian ini mendeskripsikan tentang "Model pembelajaran Kelompok Pemuda Produktif (KPP) melalui pendampingan dalam pengelolaan usaha kecil". Tiga hal yang disingkap yaitu; (1) dasar pemikiran penerapan model pembelajaran, (2) model pembelajaran, meliputi proses dan hasil pembelajaran, (3) faktor pendukung dan penghambat penerapan model pembelajaran KPP melalui pendampingan. Pembelajaran menurut konsep Andragogi harus disadari sepenuhnya bahwa orang dewasa belajar bukan dengan cara digurui, perubahan perilaku orang dewasa bergantung dari perubahan sikap dan penambahan pengetahuan serta keterampilan, AG. Lunandi (1993). Pendidikan Luar Sekolah berperan lebih efektif dan efesien untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, untuk segala strata sosial, dapat memecahkan masalah-masalah kemanusiaan yang mendesak dan meresahkan, Ruwiyanto (1994). Pendidikan Luar Sekolah memiliki peran yang strategis dalam upaya pengentasan kemiskinan, Philip. H. Coomb dan Manzoor Akhmed (1989) Penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi kasus. Data lapangan dihimpun melalui teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, display, dan pengambilan kesimpulan. Data dikumpulkan dari seorang pendamping dan lima orang warga belajar KPP yang dijadikan subjek utama penelitian. Untuk memvalidasi data dilakukan trianggulasi, konfirmasi, dan membandingkan data, yang diperoleh dari seorang pengelola PKBM, KPP, penyelenggara KPP, pemantau, Nara Sumber Teknis masing-masing satu orang dan dua orang lulusan KPP. Hasil penelitian terungkap; (1) penerapan model pembelajaran melalui pendampingan didasarkan pertimbangan; (a) sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran sebelumnya, (b) ada sumber rujukan untuk mendesain proses pembelajaran, (c) tersediannya sarana untuk terlaksananya proses setiap fase pembelajaran (d) tersedianya tenaga kependidikan yang mendukung untuk mengimplementasikan model, seperti nara sumber teknis, penyelenggara, pengelola, warga belajar, dan pendamping, (e) adanya kemampuan dan kesiapan warga belajar untuk mengikuti setiap fase pembelajaran dan optimalisasi peran pendamping, (f) tersediannya waktu yang cukup untuk mengimplementasikan model pembelajaran, (g) karakteristik mated ajar yaitu pengelolaan usaha konveksi (produksi dan pemasaran. (2) Model pembelajaran ini dalam prosesnya terbagi kedalam tiga fase pembelajaran yaitu fase pembekalan, swakarsa, dan swadaya. Pada setiap fase pembelajaran aktivitas warga belajar KPP didampingi oleh seorang pendamping yang berperan sebagai fasilitator, motivator, dan katalisator. Proses ketiga fase pembelajaran tersebut yaitu; (a) fase pembekalan dilakukan melalui latihan, (b)fase swakarsa dilakukan melalui pemagangan yaitu belajar sambil bekerja baik di homehome industri maupun di PKBM, (c)fase swadaya merupakan kegiatan pemandirian peserta, tujuannya adalah implementasi hasil belajar pada fase pembekalan dan pemagangan. Peserta KPP mendirikan dan mengelola usaha secara berkelompok berjumlah lima orang dengan pembagian peran secara jelas, membentuk kepengurusan yang terdiri dari ketua, bagian administrasi dan keuangan bagian pemasaran, dan bagian produksi. Hasil pembelajaran yaitu terjadinya peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan pada warga belajar KPP (3) Faktor pendukung dan penghambat penerapan model adalah; (a) faktor pendukung tersedianya manusia sumber yang memiliki kemampuan dalam mengimplementasikan model (pendamping, penilik, pengelola, penyelenggara tokoh masyarakat dan warga belajar), tersedianya sarana belajar dan berusaha, tersedianya sumber rujukan untuk pengembangan model, kesesuaian dengan jenis keterampilan adanya dana belajar dan usaha, kemampuan warga belajar untuk mengikuti setiap fase pembelajaran, (b) faktor penghambat meliputi belum adanya sarana untuk studi banding, dana pemandinan peserta terbatas, terbatasnya bahan-bahan belajar baik untuk maten umum, inti, maupun penunjang, belum adanya perlindungan bagi industri kecil yang baru berdiri. Implikasi penelitian ini adalah sebagai input dalam perencanaan dan pengembangan program pembelajaran pada KPP dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ada dan lingkungan sekitar peran pendamping dan prinsip-prinsip pendampingan dapat dikembangkan pada satuansatuan PLS lainnya, memperkaya model-model pembelajaran, serta dengan keterbatasan penehtian ini memberikan peluang yang lebih luas pada penelitian dan pengembangan lebih lanjut

    Karakterisasi Senyawa Aktif Antioksidan Dan Antibakteri Dalam Ekstrak Etanol Buah Namnam (Cynometra Cauliflora L.)

    Get PDF
    Telah dilaporkan penelitian untuk mengetahui senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri dalam ekstrak etanol buah namnam (C. cauliflora L.) menggunakan instrumen GC-MS. Hasil analisa GC-MS menunjukkan adanya senyawa 5-hiroksimetilfurfural sebagai komponen utama dalam ekstrak etanol buah namnam. Ekstrak etanol buah namnam memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 328,29 ppm dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli dan S. aureus dengan zona hambat masing-masing 16 mm pada konsentrasi 20%

    Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Menggunakan Pendekatan Saintifik dan Pendekatan Ctl

    Get PDF
    This research aims to obtain information about the effect of instruction using scientific approach on the improvement of mathematical problem solving ability among students of State Junior High School (SMP Negeri) 13 Pontianak, West Kalimantan. The method used in this research was experiment research with a randomized pretest-posttest comparison group design. The results of data analysis showed that there were significant differences between the pretest and the posttest, namely using the scientific approach (pretest: 61.78%; posttest: 69.3 3%) and using CTL approach (pretest 58.50%; posttest 65.89%). This suggests that the improvement of the students\u27 ability in the mathematical problem solving using scientific approach is higher than the ability in the mathematical problem solving using contextual teaching and learning, and the improvement of the students\u27 ability is classified as moderate

    Uji Toksisitas Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui toksisitas dari ekstrak daun pandan wangimenggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Ekstrak dibuat dengan cara maserasimenggunakan tiga macam pelarut, yaitu butanol, etil asetat, dan petroleum eter. Uji toksisitasdilakukan dengan menggunakan larva udang Artemia salina Leach yang berumur 48 jam. Efektoksik masing-masing ekstrak diidentifikasi dengan presentase kematian larva udangmenggunakan analisis probit (LC50). Ekstrak aktif kemudian diuji kandungan fitokimianya dansenyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya dengan menggunakan GC-MS. Hasilnyamenunjukkan ekstrak etil asetat bersifat toksik (LC50 : 288,4 ppm). Senyawa yang terkandungdalam ekstrak etil asetat adalah senyawa terpenoid dan steroid

    Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemahaman Matematis Siswa dalam Materi Pecahan di Kelas VII SMP Negeri 1 Sungai Kunyit

    Get PDF
    This study aims to explore how an increase in the representation and understanding of the mathematical ability of students after learning the treatment given by problem-based learning model and conventional, the association between the representation and understanding of mathematical abilities of students as well as student activity during the learning takes place. This research is an experimental study in SMP Negeri 1 Sungai Kunyit school year 2014/2015. Pretest and posttest study design is given in the experimental group and the control group. The experimental group learning through problem-based learning model and the control group learned through conventional learning. Based on the final test analysis results obtained representation and understanding of mathematical ability of students increased scores after being given pretest and posttest, besides students learn problem-based learning model is significantly there is a difference compared with students who studied with conventional learning. There is an association (the relationship) between mathematical ability and understanding repesentasi. While the activity of students in problem-based learning model and students showed increased active during the learning activity

    Uji Potensi Aktivitas Anti Kanker Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (Bslt)

    Full text link
    Has been done research to know anticancerpotencial activity from fragrant screw pine leaf extractapplies method Brine Shrimp Lethality Test ( BSLT).Extract is made by the way of macerate to apply threekinds of solvent, that is butanol, ethyl acetate, and etherpetroleum. Toxicity test is done by using prawn larvaArtemia salina Leach which age 48 hours. Toxic effecteach extract is identified with presentase death of prawnlarva applies probit analysis (LC50). Active extract thenis tested its the phytochemistry content and compoundbioa1(fi! suggested applies GC-MS. Result of his (itsshowing ethyl acetate extract to have the character oftoxic ( LC50 : 288,4 ppm). The toxic compounds whichpredietion.implied in ethyl acetate extract is terpenoidsand steroid
    • …
    corecore